Kamis, 21 Mei 2015

“Ketika Aku Sudah Tua”

Nak...
Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula,
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.

Ketika pakaianku terciprat kuah sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu,
Ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.


Ketika aku berulang² ϑαn berkata² tentang sesuatu yang telah bosan kamu dengar,
Bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.


Ketika kamu kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu² kali aku ceritakan agar kamu tidur.


Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku,
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi...?

Ketika aku gak paham sedikitpun tentang tekhnologi ϑαn hal² baru,
Jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “Apa, Mengapa ϑαn Kenapa”, darimu.

Ketika aku gak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku,
Seperti aku memapahmu saat kamu belajar berjalan, waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita,
Berilah aku waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kamu disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.


Ketika kamu memandangku yang mulai menua,
Janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu, ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.

Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini,


Sekarang...
Temani aku menjalani sisa hidupku ini.
Beri aku cintamu ϑαn kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur.



@arvinbadar® ϑαn @AB_Story® :::...
http://m.facebook.com/arvin.badar

Tidak ada komentar: