Rabu, 13 Februari 2019

“Kejujuran Rasa Hatiku”

Tidak jarang aku jenuh menunggu balasan kabar darimu. Kamu kurang bisa mengerti perasaan dan cintaku. Andai mungkin aku tidak ada kabar, mungkin kamu juga tidak akan mencariku. 

Aku tersenyum walaupun air mataku menetes berkali-kali. Aku tidak memaksamu untuk selalu berada disisiku, tapi aku hanya minta kamu peduli dan mengerti tentang hati dan perasaanku padamu.

Maaf...
Mungkin aku terlalu egois, tapi aku hanya tidak ingin kehilangan sosok dirimu dan aku khawatir kamu berkurang rasa atau bahkan sudah tidak mencintaiku lagi.
Mungkin suatu hari nanti kamu akan mengerti arti kecemburuanku, marah dan air mataku.
Mungkin kamu tidak tahu, bagaimana aku selalu mencoba untuk memahamimu.

Maafkan aku yang selalu membuatmu kecewa.
Maafkan aku yang selalu membuatmu marah.
Maafkan aku yang suka melarangmu.
Maafkan aku yang merusak kesenanganmu.
Maafkan aku yang selalu jadi beban kamu.
Maafkan aku juga yang selalu kangen kamu.

Tidak kamu sadari besar usahaku untuk mempertahankan dan mencari perhatianmu. Aku berharap kamu mau mengerti. Aku tidak menuntut semua waktumu untukku, tapi cobalah untuk lebih mengerti aku. Tolong hargai apa yang sudah aku lakukan untukmu, yang mungkin itu hanya hal sepele.



Aku sadar, aku juga belum bisa mengerti sepenuhnya tentangmu, tapi aku akan selalu berusaha menjadi orang yang akan tulus mencintaimu.

Tapi...
Bila nanti aku telah lama tidak ada kabar, mungkin disaat itulah aku telah merasa lelah untuk menunggumu.

Maafkan aku.
Dariku, orang yang berusaha tulus mencintai dan berharap bisa memilikimu seutuhnya dan selamanya. 





http://m.facebook.com/arvin.badar
http://arvinbadarsyabikin.blogspot.com/

@arvinbadar ϑαn @AB_Story® :::...