MELAKUKAN aktifitas fisik ternyata bukan hanya membuat tubuh semakin bugar. Konon, rutin melakukan aktifitas fisik secara aktif dapat menjadi viagra alami.
Uniknya, aktivitas bercinta pun bisa membuat tubuh bugar. Ingin tahu? Dua posisi bercinta yang diulas Times of India berikut ini bisa membuat tubuh Anda dan pasangan makin bugar.
Posisi Misionaris.
Dalam konteks India, lebih dari 90 persen pasangan memanjakan diri dalam posisi misionaris di tempat tidur, yang tampaknya cukup memuaskan bagi mereka. Sebagai tindakan dalam menyeimbangkan berat badan, posisi ini jelas memiliki sejumlah manfaat secara fisik. Pasalnya, posisi misionaris merupakan posisi yang berkaitan dengan peregangan, otot melengkung, dan pengencangan tubuh.
Sementara pihak pria yang berada di atas, maka pihak yang berbaring bisa sambil meregangkan punggungnya, melengkungkan tubuh, dan mengencangkan bagian dada dan perut. Tak hanya itu saja, wanita juga dapat berlatih mengencangkan otot kegelnya dengan benar selama penetrasi berlangsung.
"Pihak di atas akan lebih terlibat dalam kegiatan fisik. Dengan pihak pria di atas, banyak tekanan difokuskan pada lengan dan bahunya. Selain itu, siku dan lututnya digunakan untuk memaksimalkan sambil menyeimbangkan posisi, karena itu diperlukan peregangan otot di kedua bagian tubuh. Lalu, otot paha juga bekerja pada saat posisi misionaris, karena Anda menggunakan tumpuan (hampir keseluruhan) pada lutut Anda selama penetrasi berlangsung,” jelas Dr Shivi Jaggi, seorang seksolog yang berbasis di Delhi.
Woman on Top (WOT).
Dikatakan bahwa wanita bisa orgasme dengan cepat saat berada di atas tubuh pria. Wanita yang memimpin jalannya bercinta melakukan latihan yang sangat baik. Hal ini memungkinkan kedua belah pihak dapat menikmati partisipasi yang setara, di mana wanita menggunakan tangan dan lengan untuk menopang gerakan ke atas dan bawah saat penertasi. Sedangan pihak pria memegang tubuh wanita untuk menyeimbangkan berat tubuhnya.
"Dengan posisi wanita di atas, berat biasanya akan ditanggung oleh pasangan pria. Wanita menjadi pihak yang secara fisik lebih lemah saat berhubungan seks. Anda tidak bisa mengharapkan mereka untuk berdiri pada massa tubuh mereka sepenuhnya. Jadi sekali lagi, ini lebih kepada latihan untuk pria. Di mana mereka menggunakan otot bisep untuk menahan pasangan wanita mereka. Serta untuk wanita bermanfaat mempertahankan posisi dalam durasi yang lebih lama. Dia meregangkan otot bisep, trisep, dan otot dada secara maksimal,” tutup Dr Shivi Jaggi.
(tty)
Uniknya, aktivitas bercinta pun bisa membuat tubuh bugar. Ingin tahu? Dua posisi bercinta yang diulas Times of India berikut ini bisa membuat tubuh Anda dan pasangan makin bugar.
Posisi Misionaris.
Dalam konteks India, lebih dari 90 persen pasangan memanjakan diri dalam posisi misionaris di tempat tidur, yang tampaknya cukup memuaskan bagi mereka. Sebagai tindakan dalam menyeimbangkan berat badan, posisi ini jelas memiliki sejumlah manfaat secara fisik. Pasalnya, posisi misionaris merupakan posisi yang berkaitan dengan peregangan, otot melengkung, dan pengencangan tubuh.
Sementara pihak pria yang berada di atas, maka pihak yang berbaring bisa sambil meregangkan punggungnya, melengkungkan tubuh, dan mengencangkan bagian dada dan perut. Tak hanya itu saja, wanita juga dapat berlatih mengencangkan otot kegelnya dengan benar selama penetrasi berlangsung.
"Pihak di atas akan lebih terlibat dalam kegiatan fisik. Dengan pihak pria di atas, banyak tekanan difokuskan pada lengan dan bahunya. Selain itu, siku dan lututnya digunakan untuk memaksimalkan sambil menyeimbangkan posisi, karena itu diperlukan peregangan otot di kedua bagian tubuh. Lalu, otot paha juga bekerja pada saat posisi misionaris, karena Anda menggunakan tumpuan (hampir keseluruhan) pada lutut Anda selama penetrasi berlangsung,” jelas Dr Shivi Jaggi, seorang seksolog yang berbasis di Delhi.
Woman on Top (WOT).
Dikatakan bahwa wanita bisa orgasme dengan cepat saat berada di atas tubuh pria. Wanita yang memimpin jalannya bercinta melakukan latihan yang sangat baik. Hal ini memungkinkan kedua belah pihak dapat menikmati partisipasi yang setara, di mana wanita menggunakan tangan dan lengan untuk menopang gerakan ke atas dan bawah saat penertasi. Sedangan pihak pria memegang tubuh wanita untuk menyeimbangkan berat tubuhnya.
"Dengan posisi wanita di atas, berat biasanya akan ditanggung oleh pasangan pria. Wanita menjadi pihak yang secara fisik lebih lemah saat berhubungan seks. Anda tidak bisa mengharapkan mereka untuk berdiri pada massa tubuh mereka sepenuhnya. Jadi sekali lagi, ini lebih kepada latihan untuk pria. Di mana mereka menggunakan otot bisep untuk menahan pasangan wanita mereka. Serta untuk wanita bermanfaat mempertahankan posisi dalam durasi yang lebih lama. Dia meregangkan otot bisep, trisep, dan otot dada secara maksimal,” tutup Dr Shivi Jaggi.
(tty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar