Kamis, 16 Februari 2012

Haus Akan Keindahan


Jika ini mimpi, jangan pernah bangunkan aku dari mimpi indah ini, karena aku masih ingin merasakan keindahannya.
Dan jika benar ini nyata, maka jangan pula jauhkan aku darinya, karena aku sangat menyayanginya.

Rumput aku ingin selalu bahagia sepertimu, walau kau sering terinjak-injak.
Aku juga ingin embun pada dirimu menyejukan setiap langkahku. 
Kau indah di bawah terik mentari pagi, walau saat kau menjadi rumput kering tangisan langit akan membuatmu tumbuh menguning dan hijau alami.

Apakah kau merindukan bunga-bunga.....?
Apakah kau merindukan kumbang-kumbang.....?
Aku selalu berharap di akhir kisah hidupku, menjadi yang terindah.

Seandainya saja langit kelam itu memayungi tubuhku.
Dan ribuan titik air hujan membasahi setiap helai rambutku.
Aku akan menanti pelangi datang seusai hujan dan membiarkan dunia ini basah oleh tangisan langit biru agar danau membiru oleh waktu.

Burung camar mengelilingi danau saat langit semakin kelabu, ia adalah harapan ikan. 
Bersama mereka, kunanti pelangi di atas langit yang membiru lepas dari sendu. 

Dan awan pun putih tak berdosa. 


...::: ABS :::...

Tidak ada komentar: