Kemudian sedikit demi sedikit ku mulai menyayangimu.
Tapi kini kau seperti.
Semakin terasa jauh dariku.
Tak tahu ku kenapa begitu.
Seperti daun yang tertiup angin.
Entah sanggup ku raih entah tidak.
Aku merindukanmu.
Sangat amat merindukanmu.
Aku hanya bisa menuliskannya pada selembar kertas putih yang bersih.
Betapa ku merindukanmu.
Seperti ratusan liter air yang berada di pantai.
Seperti itulah rinduku padamu.
Hari hari ku sepi dan sunyi.
Hanyalah kerinduan yang begitu mendalam kurasakan padamu.
Saat aku hanya sanggup meneteskan air mata.
Saat aku hanya sanggup tuk terdiam dan terkatub.
Aku telah menahan rindu ini kasih.
Bilakah kita bersua.........??
Oleh : Arvin Badar Syabikin
...::: ABS :::...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar